Pada tahun 2021, rata-rata IPM nasional berada pada besaran 72,29 dan IPM wilayah Papua di bawah rata-rata tersebut. IPM Papua Barat sebesar 65,26 dan IPM Papua 60,62. IPM di kedua wilayah Papua ini masih sedikit lebih rendah daripada IPM wilayah Kepulauan Nusa Tenggara yang juga lebih rendah dari rata-rata nasional. IPM NTB sebesar 68,65 dan IPM NTT 65,28.
Kondisi itu tentu memprihatinkan, karena IPM merupakan indikator penting yang menggambarkan keberhasilan suatu daerah dalam membangun kualitas hidup masyarakat.
IPM mendeskripsikan tentang bagaimana penduduk dapat menikmati hasil pembangunan dengan memperoleh akses pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan.
Semakin rendah IPM mengindikasikan bahwa akses masyarakat Papua terhadap hasil pembangunan juga rendah. Dampaknya, tingkat kesehatan, pendidikan, dan perekonomian masyarakat Papua secara umum memprihatinkan. Bisa dikatakan kualitas hidup masyarakat Papua lebih rendah daripada rata-rata kualitas hidup masyarakat Indonesia pada umumnya.